MENGAGUMI KEINDAHAN FISIK DAN KEKUATAN CAHAYA.

Wajar saja kaum Adam babak belur, ketika melihat keindahan fisik kaum hawa. Jika tidak mampu mencari jalan keluar terbaik, pastilah setiap keluarga akan mengalami goncangan, karena ketidak mampuan kaum Adam meredam hasrat. Walaupun saat ini, kelemahan ini bukan hanya dominasi kaum Adam saja, tapi paling tidak kaum Adam harus awas dan tetap waspada menghadapi tantangan zaman.

Jika dulu, para pencari kebenaran bertapa di hutan2, di gunung dan selalu diakhir pertapaannya di goda perempuan cantik, turun nya para bidadari...Saat ini bidadari tersebut telah merambah ke kota2 besar dan pertapaannya pun sudah bergeser ke kota2 besar. Sebut saja kota Jakarta, daerah pertapaan yang terkenal ya di daerah kota, dengan segela gemerlap kehidupan dunia dan turunnya para bidadari, xixixi...Sanggupkah kaum Adam, menjalankan pertapaa di zaman modern ini. Sungguh tantangan yang nyata dan dapat membuat kekuatan hati porak poranda...

Diantara tantangan fisik yang luar biasa indahnya, dengan berbagai macam tawaran keindahan...ternyata kita tetap butuh cahaya. Ya...cahaya. Inilah pertahanan terakhir kaum Adam untuk menyingkirkan dan menjauhkan gangguan keindahan fisik yang datang silih berganti. Bukan kah keindahan fisik, tanpa pacaran cahaya tetaplah gelap. Seandainya kegelapan menyelimuti, sesungguhnya pandangan batin tidak akan melihat keindahan fisik tersebut. Adakah kesemuan ini akan mengganggu pandangan mata kita? Inilah pilihan, dan kita pun bebas memilih.

Ya Tuhan, kami kaum Adam, tidak seperti yang terlihat, dengan keperkasaan,kegagahan dan kewibawaan kami. Kami adalah makhluk lemah, yang tidak mampu melihat pancaran cahaya dengan mata hati kami. Kami selalu terjebak dengan mata fisik, sehingga kami tidak mampu melihat cahaya Mu dan kami selalu terjebak dari fisik ke fisik, lindungi kami, selamatkan kami dan keluarga kami.

Silih Wangi
Saling Mengharumkan
Silih asah, silih asih, silih asuh
Saling berbagi, saling mengasihi, saling menjaga