KATANYA PEMKAB TIDAK PUNYA UANG KOQ!!!!!!Kamis, 21 Juni 2012 , 09:18:00
Ratusan Kumtua Akan ke Singapura
Vreeke Pimpin Rombongan ke Amerika
TONDANO — Pemkab Minahasa akan memberangkatkan 227 hukum tua atau kepala desa ke Singapura. Pemberangkatan yang dirangkaikan dengan pelatihan di Kemendagri itu dibagi 3 kelompok terbang (Kloter), dan menggunakan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD). “Tapi semua Kumtua akan berangkat,” ungkap seorang staf di Badan Pemberdayaan Pemerintahan dan Masyarakat Desa (BPMPD) Minahasa.
Informasi yang dirangkum wartawan koran ini, sebelum ke Singapura, para Kumtua terlebih dahulu akan mengikuti pelatihan selama kurang lebih 4 hari 3 malam di Depdagri, kemudian melanjutkan kunjungan ke Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Jatinangor, dan setelah itu melanjutkan tour wisata ke negeri Singa.
Keberangkatan para Kumtua ini diperkirakan menelan anggaran kurang lebih Rp10 juta. Dengan asumsi biaya keberangkatan dari Manado ke Jakarta mengikuti pelatihan kemudian ke Jatinangor Rp4.975.000 .
Dari Jakarta ke Singapura dan menginap 3 malam diperkirakan bisa menghabiskan anggaran sebesar Rp5 juta. Ini belum termasuk biaya belanja dan santai para Kumtua saat di negerinya Lee Kwan Yuu itu.
Salah satu Kumtua yang enggan namanya dikorankan mengungkapkan, ADD sebesar 60 persen yang akan dicairkan tiap desa beberapa hari ini akan digunakan untuk keberangkatan mengikuti pelatihan di Jakarta sebesar Rp4.975.000.
Ketika ditanya bagaimana dengan keberangkatan ke Singapura, dirinya mengungkapkan itu dari uang pribadi para Kumtua “Walau demikian juga bisa diambil dari ADD, pasalnya kami Kumtua mempunyai tunjangan operasional di mana tiap tahunnya mencapai Rp4 juta sampai Rp5 juta. Dan bila kami ingin ke Singapura semua dananya bisa dari ADD, dengan catatan kami tidak lagi menerima tunjangan operasional selang satu tahun ini,”ujarnya.
Hukum Tua Desa Mokupa Rivony Runtu Taroreh, ketika dikonfirmasi koran ini mengungkapkan dirinya akan berangkat pada Kloter pertama pada Senin (25/6) pekan depan. “Saya sudah mengurus paspor untuk berangkat ke Singapura bersama sejumlah Kumtua lainnya,“ ujar Taroreh. “Biaya keberangkatan ke sana saya tanggung sendiri.”
Di tempat terpisah Hukum Tua Desa Eris Ferry Tambariki mengungkapkan, dirinya akan berangkat ke Jakarta mengikuti pelatihan Kloter kedua, 2 Juli nanti. Disinggung apakah dirinya juga akan mengikuti tour wisata ke Singapura, Tambariki mengungkapkan masih akan berkoordinasi dengan rekan-rekan Kumtua lainnya di Kecamatan Eris. Sedangkan Kloter 3 nanti berangkat 7 Juli.
Kumtua Desa Raringis Hard Walintukan ketika dimintai tanggapannya apakah akan berangkat ke Singapura hanya bisa tertawa. “Masih dipikir-pikir, nanti kita lihat saja usai pelatihan,” ujarnya.
Tokoh masyarakat, Imanuel Kaseger yang juga merupakan mantan Kumtua Desa Tontimomor, Kecamatan Kakas Barat, dua periode, menegaskan, rencana keberangkatan sejumlah Kumtua ke Singapura itu hanya menghambur-hamburkan uang saja. “Ini merupakan bentuk pemborosan uang rakyat apalagi dananya diambil dari ADD yang sebenarnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur di desa,” ujar Kaseger.
Keberangkatan para ‘sherif’ kampung yang menggunakan uang ADD itu juga disorot warga.. ‘’Kalau pelesir para Kumtua ini adalah penghargaan Pemkab Minahasa, kenapa dana keberangkatannya dipotong langsung di ADD,’’ kata Stevan (30), warga Desa Sea kepada Koran ini, kemarin.
Lebih ironis lagi, lanjutnya, para kepala desa ini juga ‘diajak’ jalan-jalan ke Singapura tapi harus menambah Rp3 jutaan dan langsung dipotong di ADD. ‘’Saya dapat info langsung dari Kumtua,’’ tukasnya.
Stevan mempertanyakan, keberangkatan keluar daerah yang menggunakan dana besar. ‘’Kalau memang studi banding, kenapa tidak ke Sitaro yang menjadi juara dua tingkat nasional dalam lomba desa waktu lalu. Kan ADD diperuntukkan untuk pembangunan di desa,’’ tandasnya.
Menanggapi keberangkatan mengikuti pelatihan dan tour wisata ini, Sekretaris BPMPD Minahasa Ronald Rundengan membantah jika 227 Kumtua akan berangkat ke Singapura. “Kalau ikut pelatihan semuanya memang mengikutinya, namun untuk ke Singapura hanya sebagian,” ujar Rundengan. Seperti diketahui keberangkatan 227 Kumtua menggunakan pesawat Garuda dan Lion Air yang langsung ditangani Peker Travel di Tanjung Batu Manado.
Sayang, Kepala BPMPD Glady Kawatu ketika coba ditemui koran ini Rabu (20/6), enggan melayani koran ini. Dia langsung pergi berlalu dengan kendaraan dinasnya. “Ibu untuk sementara ibu enggan bertemu wartawan,” ujar salah satu stafnya.
Seperti diketahui, 2012 ini banderol ADD yang dialokasikan dalam APBD mencapai Rp12,3 miliar. Tiap desa mendapatkan Rp50 juta sampai Rp60 juta. Pencairan tahap pertama sebesar 60 persen atau Rp7,38 miliar ini, kemungkinan hampir Rp2,27 miliar akan digunakan untuk keberangkatan 227 Kumtua mengikuti pelatihan dan tour wisata ke Singapura. Pada pencairan tahap pertama ini tiap desa kebagian Rp30juta sampai Rp36 juta.
PEMKAB KE AMERIKA
Tak hanya tour wisata Kumtua, Pemkab Minahasa di bawah pimpinan Bupati Drs Stefanus Vreeke Runtu juga akan melakukan kunjungan ke Negara Paman Sam (Amerika) bulan Juli mendatang. Menurut informasi, keberangkatan bupati ini akan diikuti sejumlah pejabat eselon II dan III di Pemkab Minahasa.
“Bapak dan sebagian pejabat, serta personil anggota DPRD telah melakukan pengurusan visa di Jakarta dengan mendatangi ke Kedubes Amerika untuk wawancara,” ujar salah seorang sumber koran ini. Keberangkatan Bupati ini sendiri bersamaan dengan tim kesenian untuk memenuhi undangan Kawanua di Amerika Serikat.
Rencana keberangkatan bupati bersama rombongan ke Amerika itu menuai sorotan dari sejumlah elemen masyarakat. Menurut Generasi Muda Minahasa Allan Parinusa, tour wisata yang dilakukan sejumlah pejabat Minahasa saat ini telah melukai hati masyarakat.
“Terus terang kami mengecam tour wisata pejabat Minahasa yang hanya menghambur-hamburkan uang rakyat. Sangat ironis memang, di mana hati Pemerintah di saat banyak infrastruktur membutuhkan perhatian, malah duitnya digunakan untuk jalan-jalan,” ujar Parinusa.
Sementara Kabag Humas Pemkab Minahasa Vicky Tanor MSi sendiri ketika dihubungi wartawan koran ini mengungkapkan, keberangkatan bupati ke Amerika adalah untuk memenuhi undangan Kawanua di Amerika. “Dan juga menindaklanjuti Sister City (Kota Kembar) antara Minahasa dan salah satu kota di Amerika,” ujar Tanor.(***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar